Material perihal model konten digital yang baru dituangkan
dalam lampiran Model Konten Digital versi 1.0, terdiri dari enam aspek . Bentuk
paling sederhana dari Model konten digital yang akan diterapkan pada peserta
didik berikut pelatihan mencakup percontohannya yakni:
1.
Komponen Media: Memahami cara
menggunakan media literasi digital. Peserta didik dan masyarakat sudah memilki
kompetensi dalam menggunakan internet dan membuat blog pada salah satu Content
Management System. Dalam hal ini mereka memiliki pengetahuan dan dapat
menggunakan blog, sebagai sarana melansir konten digital. Akan dipastikan bahwa
peserta didik dan masyarakat yang akan mencoba mengaplikasikan model konten
digital memilki kompetensi dalam membuat blog.
Dalam skala 0 – 100:
·
Persentase kemampuan mengoperasikan komputer semisal:
menyalakan komputer, mematikan komputer, menggunakan perangkat olah kata
·
Persentase kemampuan mengakses konten internet menggunakan
web browser
·
Persentasi kemampuan menggunakan blog, yakni membuat artikel menggunakan blogspot.
2.
Komponen Tata
Tulis: Memaksudkan langkah demi langkah yang harus dilalui dalam membuat karya
tulis yang dipublikasikan secara elektronik pada blog. Pada dasarnya
pendekatakan tata Tulis Ini tidak berbeda jauh dengan membuat konten
tradisional yang dipublikasikan pada media cetak, hanya saja ada beberapa
pembeda yang teralamati pada peralatan yang digunakan dan karakteristik konten
sehingga memenuhi kriteria konten digital yang baik berdasarkan pada kriteria
mesin pencari di internet atau Search Engine. Untuk karakteristik konten yang
memenuhi kriteria Search Engine akan dijelaskan secara tersendiri pada komponen
SEO (Search Engine Optimization).
Langkah-langkah yang akan diperkenalkan pada peserta didik sehubungan
tata tulis mengacu pada pendekatan proses menulis model Gail E. Tompkins yang
dicetuskan pada tahun 2010, langkah-langkah tersebut yakni:
Langkah 1: Pra
Penulisan
§ Memilih topik,
dalam hal ini topik yang dijadikan percontohan adalah: Teknologi Komputer yang mengubah kehidupan masyarakat yang lebih baik
§ Menentukan tujuan
menulis: Menceritakan perihal Teknologi
Komputer yang mengubah kehidupan masyarakat
§ Mengidentifikasi
genre tulisan: Tulisan non fiksi
§ Mengingat
ide/gagasan untuk ide tulisan : Komputer sebagai peubah kehidupan masyarakat
Langkah 2:
Drafting
§ Mengorganisasi
ide dan menentukan tesis, dalam hal ini ide awal perihal Teknologi Komputer
yang mengubah kehidupan masyarakat akan dikembangkan ke dalam beberapa bagian
untuk memudahkan penulisan artikel, ide diorganisasi dalam beberapa pernyataan
sebagai berikut:
·
Arti dari kata
Komputer.
·
Sejarah Komputer.
·
Contoh penggunaan
komputer yang mengubah kehidupan atau aktivitas masyarakat.
§ Menulis sesuai
dengan draf: mulai menulis berdasarkan tiga
pokok utama pengorganisasian ide.Sewaktu penggunakan konten gambar, konten
hendaknya menggunakan gambar public domain atau CC License. Gambar-gambar yang
terbilang Creative Common License dapat diakses via wikimedia.org.
Berikut contoh gambar yang ada pada wikimedia.org
§ Mengembangkan ide
tulisan dan mengoreksi bahasa. Tulisan dikembangkan, ditambahkan sehingga
jelas, dan dikoreksi jika ada kesalahan
bahasa.
2. Artikel dari website.
Getweed, R., (2007). Information literacy for distance
students. Journal of Library Administration, 34, (2), 40-45.
Retrieved from http://www.jla.org/
Untuk menyertakan referensi, digunakan format sitasi di dalam daftar pustaka, sesuai
model APA ( American Psycological Association). Yakni:
model APA ( American Psycological Association). Yakni:
1. Buku; Nama pengarang. (tahun). Judul buku. Tempat Terbit: Nama Penerbit.
Buku dengan satu orang pengarang/penulis.
Sulianta, Feri. (2018). Panduan Lengkap Pengembangan Softskill. Yogyakarta: Andi Offset
Sulianta, Feri. (2018). Panduan Lengkap Pengembangan Softskill. Yogyakarta: Andi Offset
2. Artikel dari website.
Getweed, R., (2007). Information literacy for distance
students. Journal of Library Administration, 34, (2), 40-45.
Retrieved from http://www.jla.org/
Langkah 3: Menulis serta mengembangkan konten berdasarkan draft
§ Membaca kembali
tulisan sesuai dengan konsep: Tulisan yang sudah dibuat dibaca ulang secara
seksama.
§ Mendiskusikan
tulisan dalam kelompok: Tulisan boleh didiskusikan untuk mendapatkan masukan.
§ Membuat perubahan
isi berdasarkan hasil diskusi: masukkan yang dapat memberikan nilai tambah
misalnya ada informasi yang terlupakan dan penting untuk ditulis, dapat
ditambahkan ke dalam artikel.
§ Konsultasi dengan
pendidik: Jika ada yang kurang jelas dan sulit dipahami perihal menulis dan
pengembangan konten mengacu pada draft, guru atau dosen atau pendidik dapat
memberikan peran-peran konsutasi. Kata-kata yang bertele-tele atau kalimat yang
berulang dapat dikoreksi sehingga artikel jelas dan mudah dipahami.
Langkah 4:
Editing
§ Membaca dan
merevisi sesuai dengan draf: Membaca ulang naskah dan jika ada yang tidak
selaras dengan draft, semisal
menuliskan hal-hal yang tidak berhubungan dengan ide yang diorganisasi dalam
pernyataan, maka tulisan hendaknya direvisi.
§ Mengidentifikasi
kesalahan ejaan dan tanda baca: Jika didapati kesalahan eja atau tanpa baca,
segera dialakukan perbaikan
§ Konsultasi dengan
pengajar: jika ada kendala atau ketidakjelasan sehubungan editing semisal,
kata-kata yang sukar untuk ditulis dengan tepat, dapat dikonsultasikan dengan pendidik.
Langkah 5:
Publishing
§ Memublikasikan
tulisan yang sudah diperbaiki, dikarenakan konten ini adalah konten digital
maka tulisan pada blog, maka konten akan
dilansir pada blog atau user generated content platform yang salah satunya
adalah blog bebas semisal: blogspot.
§ Mendiskusikan dan
meminta masukan dari audien, dalam skema ini, baik jika penulis memberikan atau
mengaktifkan fasilitas komentar untuk mendapatkan masukan dari para netizen
yang membaca tulisan tersebut. Hal ini menjadi sarana pembelajaran sehingga
penulis akan terbiasa dan mahir dalam mengkaryakan tulisannya.
1.
Pengetahuan
Pada langkah mengkaji pengetahuan sebagai bagian dari komponen, pada
dasarnya penggolongan konten sebagai komponen yang berpengetahuan
diidentifikasi dari empat kategori tertentu sehubungan pengetahuan, dan jika
muatan atau isi dari konten tidak mencerminkan empat kategori tersebut maka
dapat diidentifikasi bahwa konten tersebut tidak layak dikategorikan sebagai
konten yang berpengetahuan. Konten yang tidak digolongkn kedalam konten yang
berpengetahuan adalah konten yang tidak memberikan manfaat nyata dan cenderung
membingungkan pembacanya, dan konten tidak memiliki kelengkapan informasi.
Misalnya jika konten yang seharusnya bercerita tentang Teknologi Komputer yang mengubah kehidupan masyarakat tetapi
didalamnya berisi informasi yang kontradiktif atau tidak didapati keterangan
yang esensial yang harus Anda sehingga pembaca memahami perihal Teknologi Komputer yang mengubah kehidupan
masyarakat, maka konten tersebu tidak layak dikatakan sebagai konten yang
bepengetahuan. Beberapa konten digital saat ini kerap kali menggunakan teknik
robot membuat konten yang mengambil berbagai konten dari sumber-sumber apapun
di internet dan dalam hal ini, tidak ada kejelasan dan konsistensi dari konten
yang dihasilkan, semisal, judul menyatakan perihal Sejarah Komputer, tetapi
konten didalamnya justru menyimpang dari judul atau hanya berisi konten yang
berisis sederetan kata-kata madu dan jenis-jenis kata-kata lainnya yang tidak
ada hubungan dengan madu dan pembaca tidak mendapatan pengetahuan apapun dari
konten tersebut. Hal tersebut banyak didapati pada konten digital, karena
banyak yang menggunakan cara-cara salah dalam mendapatkan visibilitas di
internet.
Berdasarkan beberapa penggolongan pengetahuan, antara lain:
§ Pengetahuan
Faktual.
§ Pengetahuan
Konseptual.
§ Pengetahuan
Prosedural.
§ Pengetahuan
Metakognitif.
Dalam muatan kontennya, terlamati bahwa konten dengan
tema Teknologi Komputer yang mengubah
kehidupan masyarakat termasuk kedalam konten dengan pengetahuan Faktual, dikarenakan pada dasarnya pengetahuan faktual
berisikan elemen-elemen dasar yang harus diketahui dalam mempelajari suatu hal atau memberikan solusi. Pengetahuan faktual terbagi menjadi dua
subjenis yaitu: (1) pengetahuan tentang terminologi; dan (2) pengetahuan
tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik. Pengetahuan tentang
terminologi melingkupi pengetahuan tentang label dan simbol verbal dan
nonverbal (kata, angka, tanda, gambar). Setiap materi kajian mempunyai banyak
label dan simbol, baik verbal maupun nonverbal, yang merujuk pada maknamakna
tertentu. Label dan simbol ini merupakan bahasa dasar dalam suatu disiplin
ilmu. Contoh-contoh penggunaan pengetahuan terminologi antara lain pengetahuan
tentang alfabet, pengetahuan tentang angka-angka Romawi, pengetahuan tentang
kosakata dalam bahasa Indonesia, dan pengetahuan tentang simbol-simbol pada
peta.
Pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik
merupakan pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang, tanggal, sumber informasi,
dan semacamnya. Pengetahuan ini meliputi semua informasi yang mendetail dan
spesifik, seperti tanggal terjadinya sebuah peristiwa. Fakta-fakta yang
spesifik adalah fakta-fakta yang dapat disendirikan sebagai elemen-elemen yang
terpisah dan berdiri sendiri. Setiap bidang kajian mengandung peristiwa,
lokasi, orang, tanggal, dan detail-detail lain yang mempresentasikan
pengetahuan penting tentang bidang itu.
Dalam kasus ini konten pengetahuan pengetahuan
faktual ini berisis tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik. Didalamnya
terdapat pengetahuan tentang asal mula
istilah komputer, sejarah perkembangan komputer dan contoh penggunaan komputer
yang mengubah kehidupan atau aktivitas masyarakat yang secara detail ditulis
dalam konten tersebut.
2.
Social Studies
Education
Ada banyak aspek ilmu pengetahuan sosial yang dapat
dijadikan acuan dalam membuat konten yang baik dan berkontribusi bagi yakni
sebagai warga negara terhadap diri, lingkungan, masyarakat dan juga negara. Ilmu
Pengetahuan Sosial dilihat sebagai bidang kajian terhadap kegiatan serta masalah-masalah
di masyarakat, menggunakan pendekatan multi disiplin atau interdisiplin, hal
ini akan praktikal pada konten digital bermuatan PIPS.
Dari sekian banyak tema Social Studies mengacu pada NCSS, dipilih tema studi hubungan antara sains, teknologi,
dan masyarakat.
Ada banyak topik yang dipetakan dari tema tersebut, dan akan dipilih
salah satu topik diantaraya, yakni: mengidentifikasi
dan menggambarkan contoh-contoh di mana sains dan teknologi telah mengubah
kehidupan masyarakat.
3.
Search Engine
Optimization (SEO)
Search Engine Optimization merupakan komponen
selanjutnya yang akan diintegrasikan pada konten digital yang didistribusikan
pada user generated content platform. Ada enam hal yang dipertimbangkan agar
konten digital memenuhi standar teknik
SEO paling mendasar. Enam bagian ini diantaranya:
a. Page Title: Hendaknya judul tidak melampaui
70 karakter, contoh Komputer mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik
b. Meta Description: Menjelaskan
konten dan hendaknya tidak melebihi 155 karakter. Contoh: Sejarah komputer serta dampak positif
Teknologi komputer bagi masyarakat
c. Meta Keyword: perbandingan
meta keyword adalah 1 berbanding 50 kata. Jika ada 300 kata maka ada 6 kata
kunci. Contoh: Komputer, Sejarah komputer, Arti Komputer, Dampak Positif
Komputer, Teknologi Komputer, Komputer dan Masyarakat.
d.
Jumlah kata pada konten: >300
e. Image alt
Attribute : Sertakan gambar yang tidak lebih dari 72 dpi dan sertakan
pula keterangan gambarnya pada skrip: Alt Atribut, Personal Komputer Masa Kini
f. Akses Robot *.txt: Pastikan memberikan akses
pada robot mesin pencari untuk mengindeks halaman web.
<meta content=
'tulisan_anda_perihal_deskripsi_konten' name='description'/>
<meta content= 'kata-kata_kunci_pada_situs_web' name='keywords'/>
<meta content= 'nama_anda_sebagai_pemilik_situs name='author'/>
<meta content= 'kata-kata_kunci_pada_situs_web' name='keywords'/>
<meta content= 'nama_anda_sebagai_pemilik_situs name='author'/>
<meta content= Sejarah komputer serta
dampak positif Teknologi komputer bagi masyarakat='description'/>
<meta content= ‘Komputer, Sejarah komputer, Arti Komputer, Dampak Positif Komputer, Teknologi Komputer, Komputer dan Masyarakat’ name='keywords'/>
<meta content= 'Feri Sulianta name='author'/>
<meta content= ‘Komputer, Sejarah komputer, Arti Komputer, Dampak Positif Komputer, Teknologi Komputer, Komputer dan Masyarakat’ name='keywords'/>
<meta content= 'Feri Sulianta name='author'/>
User-Agent: *
Allow: /
Sitemap: http://www.ferisulianta.com/sitemap.xml
Crawl-delay: 10
Pada
blogspot, secara otomatis spider web dan berbagai pengaturan ini diaktifkan dan
dapat dimodifikasi via dashboard:
4.
Digital Copyright
Setiap
konten digital hendaknya menyertakan pula bentuk hak cipta sehingga keberadaan
konten tersebut dapat menciptakan keperdulian terhadap hak kekayaan
intelektual. Leboh jauh lagi, netizen yang mengakses konten digital tersebut
mendapatkan kejelasan perihal kekayaan intelektual yang menyertai konten
digital sehingga mereka mendapatkan informasi yang dapat diandalkan seandainya
mereka hendak menggunakan konten tersebut untuk lain keperluan. Dar seklian
banyak bentu perlindungan hak keyanaan inteletual, akan diterapkan salah satu
bentuk hak cipta yag berada dibawah naungan Creative Commons License, dan ada
banyak bentuk dari CC License. Dalam hal ini akan diajarkan perihal salah satu
bentuk dari Creative Commons License yag memiliki aturan hak cipta paling longgar.
Yakni,
atribusi CC BY yang akan disematkan diakhir artikel
atau pada suatu website. Atribusi
lisensi ini memberikan kebebasan penuh,
siapapun untuk mengubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan (derivasi),
menyebarkannya secara luas, bahkan untuk keperluan komersial selama mereka
mencantumkan apresiasi atas ciptaan asli.
Bentuk
dari batch CC License yang akan disematkan di akhir artikel atau pada website
yakni sbb:
Misalnya
dicantumkan di akhir artikel:
Atribusi CC BY ( Siapapun diperkenankan untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan(derivasi), menyebarkannya secara luas, bahkan untuk keperluan komersial selama mencantumkan kredit atas ciptaan asli, yakni dengan menyertakan referensi/sumber artikel link artikel ini.
Pada
prakteknya, langkah pembuatan konten diawali dengan menentukan tiga komponen
utama sebagai dasar ide penulisan, yang dapat dijelaskan dalam diagram blok
seperti berikut:
Irisan penerapan komponen model konten
digital
Dalam
kasus ini, pembuatan konten digital dengan mengacu pada enam komponen, bukan
diimplementasikan secara terpisah tetapi menjadi satu kesatuan langkah kerja
yang saling mempengaruhi dan terhubung dalam menciptakan konten digital.
Jika model
diakses via online dan peserta didik membutuhkan peran konsultasi dapat
menghubungi via email: ferisulianta.literasi@gmail.com.
Subscribe to:
Posts (Atom)
Players ought to train warning before half in} at these casinos because of of} delayed processing of withdrawals, poor customer support 우리카지노 or poor phrases and situations. These no-wager casinos are extra popular|rising in popularity|gaining popularity} outcome of|as a outcome of} their bonuses include less stipulations, however you usually will not see loopy amounts of free cash. Table video games and card video games, the opposite hand|however|then again}, could contribute just 50% and even less. You'll find you meet your necessities extra rapidly and simply when you choose to play the Slots. You may have to make use of a sure deposit technique to claim it, and have a limited amount of time to make use of it. Every online Casino is different, and so they all have different guidelines and regulations {when it comes to|in phrases of|in relation to} assembly the necessities.
ReplyDelete